Kitakini.news -Banjir bandang yang melanda dua kecamatan di Kabupaten
Tapanuli Utara masih menyisakan jejak. Meski sudah bisa dikatakan surut, namun pihak
PolresTapanuli Utara meminta warga agar tetap waspada.
Melansir berbagai sumber, Senin (30/12/2024), Kasi Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing, mengatakan saat ini banyak warga sudah kembali ke rumah setelah sebelumnya menginap di tenda darurat.
"Masyarakat sudah kembali ke rumah dan membersihkan material lumpur," kata Aiptu Walpon Baringbing, Senin (30/12/2024) sore.
Sebelumnya ratusan warga harus mengungsi karena rumah mereka tergenang air setinggi kurang lebih 20 centimeter.
"Tapi, personel masih patroli dan sembari mengimbau warga karena antisipasi banjir susulan karena cuaca di sini masih hujan dan gerimis," tambahnya.
Walpon mengatakan, banjir bandang di Kelurahan Pasar Sarulla, disebabkan luapan air dari pegunungan melintasi sungai Sarulla. Akibat material kayu yang menyumbat aliran air di jembatan sungai, menyebabkan volume air memasuki area pemukiman warga.
"Sekitar 4 jam kemudian pasca banjir bandang, genangan air banjir mulai surut dari perumahan warga, dan jalan lintasan pun bisa dilalui kendaraan," ucap Walpon.
Dijelaskannya, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun rumah warga yang terdampak banjir dan berlumpur sebanyak 55 unit.
Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun akibat benturan batu, tiga unit rumah warga mengalami kerusakan, satu diantaranya rusak parah.
Pihaknya mengimbau seluruh penduduk yang berada di bawah perbukitan agar selalu waspada dengan banjir susulan. Terutama saat kondisi cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Sebelumnya, pada Minggu (29/12/2024), banjir bandang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Tepatnya di Kelurahan Pasar Sarulla, Kecamatan Pahae Jae. Serta di Jalan menuju wisata rohani Salib Kasih, Desa Simorangkir Julu, kecamatan Siatas Barita.