Kitakini.news - Menko Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan bersama MenteriPerdagangan RI Budi Santoso meninjau perkebunan tebu dan Pabrik Gula Kwala Madu(PGKM) di Desa Sidomulyo, Kec. Stabat, Kab. Langkat, Senin (21/1/2025) siang.Kedatangannya kesana untuk memastikan kesiapan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN)unit PGKM dalam mensukseskan program nasional swasembada pangan termasuk gulasesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam sambutannya, Zulkifli Hasan mengatakan sesuai arahanPresiden RI Prabowo Subianto program swasembada pangan khususnya gula harusdapat terealisasi secepatnya dengan target mencapai 1,1 juta ton. Untuk itu,pemerintah akan mendukung sepenuhnya apa-apa saja kebutuhan yang diperlukan PTSGN untuk mewujudkan program swasembada gula.
Zulkifli meyakini program swasembada gula dapat segeraterealisasi tanpa harus menunggu tahun 2028 kalau semua pihak mau ikutberpartisipasi dan bekerja keras dalam mewujudkan program swasembada gulatersebut.
Kata Zulkifli untuk kebutuhan gula di Sumatera Utara sajasetiap tahunnya mencapai 150 ribu ton. Sementara yang baru dapat dipenuhi barudibawah 70 ton per tahun.
"Makanya, untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negerikhususnya Sumatera Utara pemerintah masih bergantung kepada ekspor gula dariluar. Hal inilah yang menyebabkan di Sumatera Utara harga gula yang dijual dipasaran masih tinggi dibandingkan daerah lain. Kalau di Jawa, Lampung, Balidijual masih dijual di harga Rp 17 ribu, sedangkan disini Rp 18 ribu," ungkapZulkifli.
Menteri Pangan, Zulkifli meminta PT SGN untuk memperbaikikualitas tanaman tebu dan revitalisasi pabrik agar lebih produktif, sehinggadalam waktu 2 tahun ini produksi gula di Sumatera Utara bisa mencapai targetdengan menghasilkan 120 ribu ton gula atau 100 persen.
Zulkifli juga meminta pemerintah daerah setempat ikutberpartisipasi mengajak masyarakat supaya mau bekerjasama ikut menanam tebu dilahan mereka. " Dan tentunya nanti akan dibantu oleh PT SGN dalam halkerjasamanya mulai dari penyediaan bibit sampai proses tanam, sehingga produksitebu di Sumatera Utara ini bisa terus meningkat," ungkap Zulkifli Hasan.
Sementara itu Menteri Perdagangan, Budi Santoso menekankanpentingnya efisiensi dalam distribusi gula, agar hasil produksi dapatmenjangkau masyarakat dengan harga terjangkau.
Dalam paparannya, Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyebuttarget produksi gula perdana tahun 2025 menjadi langkah awal dalam penguatanindustri gula nasional. "Kami berkomitmen menghasilkan produksi gula secaraberkelanjutan dengan dukungan kebun-kebun tebu di Langkat. Optimisme kamiadalah meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan gula dalamnegeri pada tahun 2027," ujarnya.