Kitakini.news -Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Agus Fatoni jangan hanya menurunkan tim saja Ke Kabupaten Nias untuk mengusut ketidahadiran guru yang mengajar di SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu, melainkan aksi nyata seperti memberikan bantuan pembangunan jalan dan jembatan disana.
Sebab, kata Bendahara Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Pdt Berkat Kurniawan Laoli S.Pd M.IP, SDN 078481 itu berada di daerah terpencil dan terisolir. Alokasi anggaran dan perhatian terhadap fasilitas pendidikan serta pembangunaninfrastruktur sangat dibutuhkan.
"Sehingga kegiatan pendidikan atau belajar mengajar dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala yang krusial," ujar Berkat kepada Wartawan melalui sambungan telepon seluler dari Medan, Kamis (23/1/2025).
Hal ini disampaikan Berkat merespon Pemprovsu yanb telah mengirim tim yang terdiri dari Inspektorat dan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut untuk mengusut peristiwa guru yang tidak masuk sekolah setelah viralnya video amatir di media sosial (Medsos), di mana seorang siswa SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu, Kabupaten Nias, menceritakan kondisi sekolah yang kosong tanpa ada satu pun guru di kelas maupun di kantor sekolah negeri tersebut.
Menurut Berkat, kasus ketidakhadiran guru mengajar di SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu, Kabupaten Nias itu tidak murni kesalahan guru maupun aparatur sipil negara (ASN) disana, tapi lebih kepada tanggung jawab pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi.
"Infrastruktur menuju sekolah-sekolah di desa yanh ada di Kepulauan Nias kurang diperhatikan, sehingga banyak siswa dan guru yang menghadapi kesulitan. Memberikan bantuan pembangunan jalan dan jembatan menuju lokasi sekolah melalui instrumen bantuan keuangan provinsi (BKP) itu jauh lebih baik ketimbang menurunkan tim untuk mengusut kasus itu," beber Wakil Rakyat yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut VIII meliputi Kepulauan Nias ini.
Tak hanya itu, Berkat juga menyoroti prioritas pemerintah daerah yang cenderung lebih fokus pada pembangunan jalan antar kabupaten dan kecamatan, sementara akses dan fasilitas pendidikan di desa-desa masih jauh dari memadai.
Berkat juga menekankan bahwa pentingnya pemberdayaan guru yang bertugas di daerah terpencil. Banyak guru dilaporkan menghadapi berbagai kendala, mulai dari minimnya fasilitas hingga hak-hak yang tidak terpenuhi.
"Kami sering mendengar keluhan dari para guru. Semangat mereka untuk mengajar menurun karena hak-hak mereka sering terabaikan," imbuhnya.
Untuk, lanjutnya, diharapkan ada peningkatan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur pendidikan dasar dan menengah, serta pemberian insentif bagi para guru di daerah terpencil.
"Momentum ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk memperbaiki kondisi pendidikan di Kabupaten Nias. Dengan perhatian dan kerjasama semua pihak, saya yakin pendidikan di daerah ini bisa berkembang lebih baik," pungkasnya. (**)