Kitakini.com - Banjir yang melanda Kota Pekanbaru, Riau, telah mengganggu aktivitas pendidikan di wilayah tersebut. Pemerintah setempat terpaksa meliburkan 17 sekolah yang terendam banjir, terutama di Kecamatan Rumbai dan Payung Sekaki. Sekolah-sekolah yang diliburkan terdiri dari satu taman kanak-kanak, 11 sekolah dasar, dan lima sekolah menengah pertama (SMP). Salah satunya adalah SD Negeri 166 di Jalan Nelayan, Kelurahan Srimeranti, Kecamatan Rumbai.
Rahmad Abdullah, salah seorang guru di SD Negeri 166, mengungkapkan bahwa seluruh kompleks sekolah telah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga satu meter.
"Kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sejak dua hari lalu," kata Rahmad pada Sabtu (8/3/2025).
Akibatnya, sebanyak 360 murid di SD Negeri 166 diliburkan sementara hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Para siswa diminta untuk belajar di tempat yang aman guna menghindari risiko bahaya di lokasi banjir.
Tidak hanya aktivitas belajar yang terganggu, peralatan sekolah seperti meja, kursi, buku, dan lemari juga terancam rusak akibat terendam air luapan Sungai Siak. Kerugian material diperkirakan cukup besar, mengingat banjir telah berlangsung selama seminggu tanpa tanda-tanda akan segera surut.
Banjir ini tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan. Lebih dari 17 ribu jiwa di Kota Pekanbaru terdampak bencana ini. Pemerintah setempat terus berupaya menangani situasi darurat ini, termasuk menyediakan bantuan logistik dan evakuasi warga yang terisolasi.
Sementara itu, warga dan pihak sekolah berharap agar banjir segera surut sehingga aktivitas normal, termasuk kegiatan belajar mengajar, dapat kembali berjalan. Pemerintah juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.