Kitakini.com - Fenomena langka yakni
Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 14 Maret 2025.
Gerhana Bulan Total merupakan sebuah peristiwa
astronomi yang jarang terjadi dan dinantikan oleh para pecinta
astronomi (astrophile).
Gerhana Bulan Total terakhir terjadi pada 8 November2022, artinya sudah lebih dari dua tahun sejak kita terakhir menyaksikanfenomena ini.
Menurut laman resmi NASA, Gerhana Bulan Total Maret 2025akan berlangsung dalam beberapa tahapan, mulai dari gerhana penumbra, gerhanasebagian, hingga puncak gerhana total. Berikut adalah jadwal lengkapnya:
- Gerhana Penumbra Dimulai: 14 Maret, pukul 10:57 WIB (tidakterlihat di Indonesia).- Gerhana Sebagian Dimulai: 14 Maret, pukul 12:09 WIB (tidakterlihat di Indonesia).- Gerhana Total Dimulai: 14 Maret, pukul 13:26 WIB (tidakterlihat di Indonesia).- Puncak Gerhana (Totalitas Maksimal): 14 Maret, pukul 13:58WIB (tidak terlihat di Indonesia).- Gerhana Total Berakhir: 14 Maret, pukul 14:31 WIB (tidakterlihat di Indonesia).- Gerhana Sebagian Berakhir: 14 Maret, pukul 15:47 WIB (tidakterlihat di Indonesia).- Gerhana Penumbral Berakhir: 14 Maret, pukul 17:00 WIB (tidakterlihat di Indonesia).
Sayangnya, seluruh fase gerhana ini tidak dapat disaksikandi Indonesia karena terjadi pada siang hingga sore hari, saat bulan berada dibawah cakrawala. Namun, masyarakat di berbagai belahan dunia lainnya akanberkesempatan menyaksikan fenomena ini.
Berdasarkan data dari Time and Date,gerhana ini dapat dilihat di Eropa, Asia, Australia, Afrika, Amerika Utara,Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Arktik, dan Antartika.
Beberapa kota besar yang dapat menyaksikan gerhana iniantara lain New York (AS), Los Angeles (AS), Toronto (Kanada), São Paulo(Brasil), dan Auckland (Selandia Baru). Sementara itu, beberapa wilayah hanyadapat melihat gerhana bulan sebagian, seperti London (Inggris), Paris(Prancis), Tokyo (Jepang), dan Sydney (Australia).
Mengapa saat Gerhana Total Bulan Berwarna Merah?
Saat Gerhana Bulan Total terjadi, bulan akan berubah warnamenjadi merah tembaga atau jingga, fenomena yang sering disebut sebagai"blood moon". Menurut NASA, hal ini terjadi karena cahaya matahariyang melewati atmosfer bumi dibiaskan dan menyebar. Warna biru tersebar lebihjauh, sementara warna merah tetap terlihat, sehingga bulan tampak kemerahan.
Bagi yang ingin menyaksikan Gerhana Bulan Total diIndonesia, perlu menunggu hingga 7 September 2025, saat fenomena serupadiperkirakan terjadi dan dapat diamati dari wilayah Indonesia.
Jadi, meski Gerhana Bulan Total Maret 2025 tidak terlihat diIndonesia, fenomena ini tetap menjadi momen langka yang patut dinantikan olehpara penggemar astronomi di seluruh dunia. Jangan lewatkan kesempatan untukmenyaksikan keindahan alam semesta ini!